SEJARAH DAN CERITA KEBERADAAN KERAJAAN MAJAPAHIT DI NUSANTARA

Kerajaan Majapahit merupakan salah satu dari kerajaan terbesar di pulau Jawa, pusat kerajaan berada diwilayah Jawa Timur (sekarang Mojokerto). Menguasai sebagian besar, bahkan hampir seluruh wilayah kepulauan nusantara, Berdasarkan kitab negara Kartagama pada masa kejayaannya Kerajaa Majapahit adalah kerajaan dengan budaya keraton yang menjunjung Adiluhur dan anggun. Bercita rasa seni dan sastranya sangat tinggi dengan sistem ritual keagamaannya yang begitu rumit.

Kerajaan Majapahit sebenarnya adalah kerajaan yang berciri khas Agama Hindu terbesar di pulau Jawa lebih tepatnya adalah Jawa Timur namun tidak semua rakyatnya adalah beragama Hindu sebagian lagi juga terdapat yang juga menganut agama Budha. Kedua agama terbesar pada masa itu yaitu : agama Hindu dan  agama Budha hidup secara berdampingan dalam harmoni dibawah panji kerajaan Majapahit. Karenanya sama sekali tidak mengherankan jika kerajaan Majapahit di gambarkan sebagai suatu Mandala Raksasa yang membentang dari wilayah Sumatera sampai ke wilayah Papua. Kerajaan ini termasuk kerajaan kuno di Indonesia yang berdiri pada tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya yang di nobatkan dengan nama Kertarajasa Jaya Wardana (1293 M).


AWAL CERITA BERDIRINYA KERAJAAN MAJAPAHIT DI NUSANTARA

Sebelum Kerajaan Majapahit berdiri sampai tumbuh menjadi salah satu kerajaan terbesar di pulau Jawa, diceritakanlah bahwa setelah Kerajaan Singasari berhasil mengusir Kerajaan Sriwijaya dari pulau Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290. Kerajaan Singasari menjadi satu-satunya kerajaan yang paling kuat pada masa itu di wilayah Jawa. Karena telah menjadi kerajaan yang memiliki armada perang dan prajurit terkuat, maka hal inilah yang mengundang perhatian khusus dari Kubilai Khan, seorang penguasa pada masa Dinasti Yuan di daratan Tiongkok, dia menginginkan agar dapat menaklukkan kerajaan terkuat diwilayah jawa tersebut dengan cara penyerahan diri secara baik-baik. Lalu Kubilai Khan mengirimkan utusan bernama Meng Chi ke Kerajaan Singasari dengan maksud untuk menyampaikan apa yang diinginkan oleh Kubilai Khan yaitu menginginkan kekuasaan dan menuntut diberikan upeti.

Namun Raja Kertanagara, sang penguasa Kerajaan Singasari yang terakhir pada masa itu, menolak dengan kasar untuk menyerahkan kekuasaannya dan membayarkan upeti kepada Kubilai Khan dengan cara merusak wajah utusan tersebut menggunakan sebuah keris pusaka miliknya serta memotong telinga dari sang utusan tersebut. Saat utusan itu kembali Kublai Khan menjadi sangat marah lalu mempersiapkan  dan memberangkatkan ekspedisi armada kapal perang beserta ribuan prajurit tiongkok secara besar-besaran ke pulau Jawa dengan maksud untuk menguasai Kerajaan Singasari pada tahun 1293 M. Ketika itu, Jayakatwang, seorang Adipati Kediri, memang sengaja sudah mempersiapkan rencana penyerangan untuk pemberontakan agar dapat menghancurkan Kerajaan Singasari dari dalam. Pada saat kerajaan sedang mengalami kekosongan penjagaan karena sebagian besar dari prajurit dan para senopati telah dikirimkan ke medan perang untuk melawan tentara dari para pemberontak. Jayakatwang dengan diam-diam telah menyusup ke dalam istana dan membunuh Raja Kertanagara dengan menusukkan keris dari belakang tanpa sepengetahuan dari Raja Kertanegara sendiri hingga tewas terbunuh oleh Jayakatwang.

Setelah Raja Kertanegara tewas kekuasaan di Kerajaan secara resmi telah jatuh ke tangan Jayakatwang. Raden Wijaya sebagai salah satu menantu Raja Kertanegara kemudian melarikan diri ke wilayah Madura untuk meminta perlindungan kepada Aria Wiraraja, lalu kemudian atas saran dari Aria Wiraraja, Jayakatwang akhirnya memberikan pengampunan terhadap Raden Wijaya, yang datang menyerahkan diri beserta para mantan adipati dan para mantan senopati yang masih tersisa dari Kerajaan Singasari. Raden Wijaya kemudian diasingkan ke tempat yang sangat jauh dari ibukota kerajaan yaitu dengan  diberikannya tanah Hutan Tarik (Mojokerto Sekarang). Raden Wijaya kemudian membuka hutan tersebut dan membangun sebuah desa kecil baru yang diberi nama desa Majapahit.


Nama tersebut sengaja diambil karena banyak sekali tumbuh buah maja di daerah sekitar Hutan Tarik dan rasanya sangat pahit sampai-sampai dapat menyebabkan kematian jika menelann buah maja tersebut. Maja yang berarti “buah maja” sedangkan Pahit berasal dari “rasa pahit” dari buah maja itu, selanjutnya ditempat itulah awal mula berdiri dan berkembangnya Kerajaan Majapahit. Dari tempat tersebut juga Raden Wijaya mulai menyusun kekuatan dengan mengumpulkan dan melatih para prajurit baru yang sebagian besar diambil dari para penduduk desa agar dapat melawan Kerajaan Gelang-Gelang yang berada dibawah kekuasaan Jayakatwang.

Saat pasukan Mongolia sudah tiba dipulau Jawa, ternyata Kerajaan Singasari sudah runtuh dan tampuk kekuasaan menjadi milik Jayakatwang sang penguasa Kerajaan Gelang-Gelang (Kediri). Pada saat itulah Raden Wijaya berusaha untuk menjelaskan dan bersekutu dengan pasukan Mongolia untuk dapat menambah jumlah kekuatan prajurit agar bisa mengimbangi dan berperang melawan prajurit Jayakatwang. Namun setelah pasukan Mongolia berhasil membantu penyerangan Raden Wijaya terhadap Jayakatwang sampai berhasil mendapatkan kekuasaan, Raden Wijaya malah berbalik untuk menyerang sekutunya sendiri yaitu pasukan Mongolia sehingga memaksa mereka untuk mundur dan kembali pulang kepada kerajaannya sendiri, karena mereka berada di wilayah asing dan sama sekali tidak tahu medan dari wilayah tersebut. Pada saat itulah secara resmi menjadi awal mula kelahiran dari kerajaan Majapahit dengan dinobatkannya Raden Wijaya sebagai raja pertama dari Kerajaan Majapahit. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana.


Comments