KISAH KERAJAAN MADANGKARA

Cerita tentang Saur Sepuh merupakan suatu kisah sandiwara pada tahun 1980-an yang sering disiarkan melalui media pendengaran radio di Indonesia. Cerita Saur Sepuh banyak mengambil kisah  pada zaman kerajaan Hindu Buddha Majapahit di Nusantara pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Serial ini meskipun menggunakan media radio (pendengaran), tanpa gambar dan suara (film/video) ternyata diluar dugaan mampu membuat kagum dan penasaran dari ribuan bahkan sampai terhitung jutaan pendengarnya dari seluruh pelosok Nusantara.

Hampir di setiap jam-jam tertentu, masyarakat Indonesia dengan sabar dan rajin mendengarkan serial Saur Sepuh ini. Pada tahun itu (1980-1985), media radio merupakan satu-satunya media hiburan Rakyat Indonesia yang masih terbilang jarang (langka), sehingga untuk mendengarkannya saja harus mau mendengarkan secara beramai-ramai ke rumah-rumah tetangga yang sudah memiliki radio.


Serial sandiwara Saur Sepuh ini adalah karya Niki Kosasih sebagi pengaran ide dan alur cerita. Perusahaan farmasi yaitu Kalbe Farma sebagai salah satu produsen obat-obatan ternama pada saat itu menjadi mitra (sponsor) utama dari serial ini. Dengan durasi sekitar 30 menit-an dan kadang-kadang terpotong iklan produk obat-obatan, serial ini nyatanya mampu menghipnotis jutaan para pendengarnya untuk sejenak berhenti beraktivitas, dan berkonsentrasi penuh untuk mendengarkan kelanjutan ceritanya.

KISAH AWAL DAN ALUR CERITA SAUR SEPUH

Cerita ini berawal pada pangeran Brama Kumbara, seorang pewaris tunggal tahta kerajaan Madangkara yang pada awal mula kisahnya diceritakan telah diserang dan dijajah oleh kerajaan Kuntala. Setelah kemudian Brama berhasil menumbangkan kekuasaan Kerajaan Kuntala dan memulihkan kedaulatan dari Kerajaan Madangkara, kisahnya kemudian berlanjut dengan permusuhan antara Brama Kumbara dengan Gardika yang ingin mengembalikan kekuasaan Kerajaan Kuntala.

Dalam kisah suatu pertarungan antara Brama Kumbara dengan Gardika, Brama yang telah terluka parah oleh ajian serat jiwa milik Gardika ternyata diselamatkan oleh seekor burung Rajawali raksasa. Burung rajawali ini yang kemudian akhirnya menjadi sahabat Brama. Rajawali ini bahkan kemudian menunjukkan kepada Brama di mana tersimpan kitab asli ajian Serat Jiwa, yang ternyata adalah milik kakek Astagina, kakek dari Brama Kumbara. Secara tidak langsung dan tanpa sadar, ilmu yang selama ini di ajarkan dari Kakek Astagina kepada Brama yaitu : ajian Tapak Saketi, ajian Gelang Gelang, dan ajian Bayu Bajra merupakan beberapa bagian dari ajian Serat Jiwa.

Kemudian Brama Kumbara berhasil menguasai ajian Serat Jiwa hingga ke tingkat yang tertinggi (Tingkat 10). Permusuhan Brama dan Gardika akhirnya mencapai puncaknya ketika keduanya saling bertarung mempertaruhkan nyawa masing-masing antara hidup dan mati, berakhirlah dengan tewasnya Gardika di tangan Brama Kumbara. Gardika yang sepanjang hidupnya banyak melakukan kejahatan diceritakan bahwa tubuhnya telah hancur menjadi debu yang tak tersisa sedikitpun.
Dalam perjalanan hidupnya, Gardika ditemani oleh seorang bernama Kendala. Pada dasarnya Kendala adalah orang yang baik.

Namun setelah Gardika tewas di tangan Brama, Kendala pun mendapat pengampunan dari Brama dan kemudian mengabdi kepada Kerajaan Madangkara. Kisah kemudian dilanjutkan dengan perseteruan antara Brama dengan Panembahan Gunung Saba, pada bagian ini dikisahkan bahwa Ajian Serat jiwa yang sebelumnya dianggap sebagai ilmu tertinggi menemukan tandingannya yaitu ajian Waringin Sungsang. Brama yang hampir tewas setelah bertarung diantara hidup dan mati dengan dua murid Panembahan Gunung Saba (Kijara dan Lugina) malah secara tidak sengaja mendapatkan ajian Lampah Lumpuh yang digambarkan sama skali tidak dapat dikalahkan.

Dalam perjalan cerita itu dikisahkan pula nahwa terdapat ajian Cipta Dewa yang merupakan olahan dari intisari dari ajian serat jiwa yang dikuasai oleh Lasmini,ilmu ini diperkirakan lebih hebat lagi dari ajian lampah lumpuh milik Brama ,namun tidak pernah terbukti mengalahkan Brama secara langsung. Sampai pada akhir cerita ajian lampah lumpuh tidak terkalahkan sama sekali, hanya 1 kali bertanding imbang dengan ilmu Ikatan Roh milik biksu Tibet.

Berikut ini merupakan daftar beberapa episode kisah dari serial kolosal Saur Sepuh yang waktu itu menjadi hiburan terfavorit di Nusantara :

    DARAH BIRU
    PERJALANAN BERDARAH
    SINGGASANA BERDARAH
    BARA DI BUMI ANGKARA
    BANJIR DARAH DI BUBAT
    SASTRAWAN DARI JAMPARING
    SENGKETA TANAH LELUHUR
    SATRIA MADANGKARA
    DARAH PUTRA SANGGAM
    PESANGGRAHAN KERAMAT
    TELAGA RENA MAHAWIJAYA
    KEMBANG GUNUNG LAWU
    MUTIARA DARI TIMUR
    AIRMATA DI MADANGKARA
    PERAWAN BUKIT LEJAR
    PERGURUAN ANGGREK JINGGA
    TITISAN DARAH BIRU
    ISTANA ATAP LANGIT
    DIATAS LANGIT ADA LANGIT
    SEPASANG WALET PUTIH


Comments